Pengertian Komunikasi data berhubungan erat dengan pengiriman data menggunakan sistem transmisi elektronik satu terminal komputer ke terminal komputer lain. Data yang dimaksud disini adalah sinyal-sinyal elektromagnetik yang dibangkitkan oleh sumber data yang dapat ditangkap dan dikirimkan ke terminal-terminal penerima. Yang dimaksud terminal adalah peralatan untuk terminal suatu data seperti disk drive, printer, monitor, papan ketik, scanner, plotter dan lain sebagainya.
(http://bobbyfiles.wordpress.com/2008/01/12/komunikasi-data/)
Tingkat data yang ditransfer dalam satuan detik. Merupakan singkatan dari bits per second atau Bytes per second. Ukuran kapasitas pengiriman informasi melalui suatu media, dalam jaringan digital yang digunakan adalah satuan bit, dan sering juga dikenal dengan jumlah bit yang bisa dikirimkan dalam satu detik, yaitu bits persecond (bps) atau dikirimkan sekian bit dalam setiap detiknya. Bit persecond mengartikan jumlah informasi yang terkirimkan dari suatu titik ke titik lainnya.
(http://www.total.or.id/info.php?kk=bps)
2.
Pada saat kita kirimkan, data tersebut akan melalui berbagai jenis komputer, router, atau gateway dan melintasi berbagai macam media fisik komunikasi. Kita mempertaruhkan integritas data kepada keanekaragaman di atas. Tentunya kita tidak mungkin memeriksa tingkat sekuriti di setiap hop/titik yang dilalui oleh data tersebut karena tingkat sebaran dan kepemilikan hop yang sangat beraneka ragam. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah enkripsi data. Tujuan utama dari solusi ini adalah mencegah terjadinya curi-dengar (eavesdropping) terhadap data yang kita kirimkan maupun yang kita terima. Jika seorang "eavesdropper" melakukan tindakan curi-dengar, ia akan memperoleh data-data yang terenkripsi saja sehingga tidak mencerminkan isi data sebenarnya.
(http://elearning.unimal.ac.id/upload/materi/Meningkatkan_Sekuriti_Jaringan_Komputer.htm)
3.
Beda antara hacker dan cracker hanyalah intensi, atau niatnya. Motivasi para hacker untuk menemukan vunerability adalah untuk membuktikan kemampuannya atau sebagai bagian dari kontrol sosial terhadap sistem. Sedangkan motivasi para cracker sangat beragam, diantaranya adalah untuk propaganda (deface web site/email), kriminal murenyerangan destruktif (akibat dendam atau ketidak-sukaan terhadap suatu insitusi), dan lain-lain. Apapun motif dari cracker selalu ad, a pihak yang dirugikan akibat tindakannya.ni
(http://netsains.com/2008/08/waspadai-uji-penetrasi-dengan-kenali-metoda-serangan/)
4.Biasanya penganalisis keamanan sistem akan mencoba memikirkan skenario berbagai jenis serangan yang dapat dilakukan pada suatu sistem jaringan komputer. Pada dasarnya serangan pada suatu sistem jaringan komputer sendiri ada 3 gelombang tren utama yaitu:
* Gelombang pertama adalah serangan fisik . Serangan ini ditujukan kepada fasilitas jaringan, perangkat elektronis dan komputer.
* Gelombang kedua adalah serangan sintatik. Serangan ini ditujukan terhadap keringkihan (vulnerability ) pada perangkat lunak, celah yang ada pada algoritma kriptografi atau protokol.
* Gelombang ketiga adalah serangan semantik. Serangan jenis ini memanfaatkan arti dari isi pesan yang dikirim. Dengan kata lain adalah menyebarkan disinformasi melalui jaringan.
(http://netsains.com/2008/08/waspadai-uji-penetrasi-dengan-kenali-metoda-serangan/)
5.
Dalam perjalanan perkembangan teknologi informasi, dikenal satu sarana yang mencakup dua hal, yakni perangkat komputer dan perangkat komunikasi, yang kemudian dikenal dengan nama jaringan. Pada awalnya dibedakan menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu LAN (Local Area Network), WAN (Wide Area Network) dan MAN (Metropolitan Area Network). Pembedaan ini ditentukan oleh cakupan wilayah dan kecepatan pemindahan data.
(http://www.geocities.com/stpr_if/KemanananDalamSistemJaringanInternet.htm)